Siaran Pers

PEMERINTAH KABUPATEN DAIRI BEKERJA KERAS DALAM MENGATASI KELANGKAAN PUPUK BERSUBSIDI DI KABUPATEN DAIRI

PEMERINTAH KABUPATEN DAIRI MELALUI DINAS PERTANIAN KABUPATEN DAIRI SAAT INI TELAH MENGAJUKAN SURAT PERMOHONAN PENAMBAHAN ALOKASI PUPUK BERSUBSIDI KE KEMENTERIAN PERTANIAN RI DAN GUBERNUR SUMATERA UTARA, GUNA MENGATASI PERMASALAHAN KELANGKAAN PUPUK BERSUBSIDI YANG TERJADI DI KABUPATEN DAIRI.
KEPALA DINAS PERTANIAN KABUPATEN DAIRI Ir. HERLINA L. TOBING MENGATAKAN BAHWA KELANGKAAN PUPUK BERSUBSIDI DIAKIBATKAN KARENA TELAH HABISNYA ALOKASI PUPUK BERSUBSIDI SEJAK TANGGAL 2 SEPTEMBER 2019, SESUAI DENGAN LAPORAN 6 DISTRIBUTOR PUPUK BERSUBSIDI DI KABUPATEN DAIRI. ADAPUN DISTRIBUTOR PUPUK BERSUBSIDI DI KABUPATEN DAIRI ADALAH :
  1. CV. MANIK PRATAMA JAYA, SIDIKALANG, DISTRIBUTOR PUPUK UREA (PIM)
  2. PD. MARTADIGUNA, SIDIKALANG, DISTRIBUTOR PUPUK UREA (PIM)
  3. CV. KARYA GEMILANG, SIDIKALANG, DISTRIBUTOR PUPUK UREA (PIM)
  4. CV. PRATAMA KARYA, SIDIKALANG , DISTRIBUTOR PUPUK SP-36, ZA, NPK DAN ORGANIK (PETROKIMIA)
  5. CV. MUTIARA AGRO LESTARI,SIDIKALANG, DISTRIBUTOR PUPUK SP-36, ZA, NPK DAN ORGANIK (PETROKIMIA)
  6. PT. PRIMA TANI, KABANJAHE , DISTRIBUTOR PUPUK SP-36, ZA, NPK DAN ORGANIK (PETROKIMIA)
    DIKATAKAN BAHWA ALOKASI PUPUK BERSUBSIDI TAHUN 2019 MEMANG MENGALAMI KEKURANGAN JIKA DIBANDINGKAN DENGAN ALOKASI TAHUN 2018. DITAMBAH LAGI BAHWA SETIAP TAHUN JUMLAH ALOKASI PUPUK BERSUBSIDI YANG KITA TERIMA JAUH LEBIH RENDAH DARI PADA USULAN KEBUTUHAN PUPUK KITA BERDASARKAN RDKK. PADA TAHUN 2018 USULAN KITA UNTUK 5 JENIS PUPUK SUBSIDI SEBESAR 89.235 TON SEDANGKAN ALOKASI SEBESAR 37.217 TON ATAU 42 %. SEDANGKAN UNTUK TAHUN 2019 USULAN KITA SEBESAR 80.895 TON SEDANGKAN ALOKASI SEBESAR 16.656 TON ATAU 20,5 %. SEMENTARA ITU LUAS PERTANAMAN ADALAH TETAP, SEHINGGA TETAP MEYEBABKAN KEKURANGAN PUPUK BERSUBSIDI DI LAPANGAN.
    DINAS PERTANIAN KABUPATEN DAIRI SETIAP BULANNYA TELAH MENGAJUKAN PERMOHONAN PENAMBAHAN ALOKASI KE DINAS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA PROVINSI SUMATERA UTARA SEJAK BULAN MEI 2019, BAIK SECARA TERTULIS, MAUPUN SECARA LISAN, UNTUK MENGANTISIPASI KEKURANGAN TERSEBUT SEJAK AWAL. TELAH DIADAKAN PENAMBAHAN/REALOKASI SEBANYAK 3 KALI, TERAKHIR PENAMBAHAN PADA BULAN AGUSTUS 2019 SEHINGGA ALOKASI SETELAH PENAMBAHAN ADALAH SEBESAR 21.617 TON ATAU MENJADI 27 % DARI USULAN KEBUTUHAN. NAMUN JUMLAH PENAMBAHAN TERSEBUT TIDAK SEBANDING DENGAN KEBUTUHAN PUPUK DI LAPANGAN, SEHINGGA AWAL BULAN SEPTEMBER ALOKASI PUPUK TERSEBUT TELAH HABIS DIGUNAKAN OLEH PETANI DI LAPANGAN.
    SELANJUTNYA IA MENGATAKAN BAHWA SAAT INI PEMERINTAH KABUPATEN DAIRI TELAH MENGAJUKAN SURAT PENAMBAHAN ALOKASI PUPUK BERSUBSIDI DENGAN SURAT BUPATI DAIRI DR. EDDY KELENG ATE BERUTU NOMOR 521.34/3992 TANGGAL 5 SEPTEMBER 2019 PERIHAL PERMOHONAN PENAMBAHAN ALOKASI PUPUK BERSUBSIDI KEPADA MENTERI PERTANIAN RI AMRAN SULAIMAN DAN JUGA KEPADA GUBERNUR SUMTERA UTARA EDY RAHMAYADI. HASIL DARI SURAT PERMOHONAN TERSEBUT, IA KATAKAN TELAH ADA JAWABAN SECARA LISAN, BAHWA AKAN DIADAKAN REALOKASI PUPUK BERSUBSIDI ANTAR PROVINSI DIMANA KABUPATEN DAIRI AKAN MENDAPAT PENAMBAHAN ALOKASI. NAMUN PENAMBAHAN/REALOKASI ANTAR PROVINSI TERSEBUT HARUS MEMILIKI DASAR HUKUM YANG JELAS YAITU SURAT KEPUTUSAN DIRJEN PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN RI. SURAT KEPUTUSAN TERSEBUT SAAT INI YANG SEDANG DITUNGGU OLEH PROVINSI SUMATERA UTARA DAN PEMERINTAH KABUPATEN DAIRI, SEHINGGA AKAN BISA TERBIT SURAT KEPUTUSAN KEPALA DINAS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA PROVINSI SUMATERA UTARA SEBAGAI DASAR PENAMBAHAN/REALOKASI PUPUK BERSUBSIDI DI KABUPATEN DAIRI, DENGAN DEMIKIAN PENAMBAHAN/REALOKASI BISA DILAKSANAKAN OLEH PRODUSEN PUPUK YANG TIDAK MENYALAHI SECARA HUKUM.
    KEPALA DINAS PERTANIAN, Ir. HERLINA L. TOBING MENGATAKAN “KEPADA MASYARAKAT PETANI DI KABUPATEN DAIRI SAYA MINTA DAPAT MEMAHAMI KONDISI KEKURANGAN PUPUK BERSUBSIDI DILAPANGAN DAN TETAP BERSABAR, BERBAGAI UPAYA TELAH KITA LAKUKAN UNTUK MENGATASI HAL TERSEBUT”. “KITA SENANTIASA TETAP HARUS OPTIMIS, MASALAH INI AKAN CEPAT TERATASI, KITA AKAN TERUS BERKOORDINASI DENGAN PROVINSI SUMATERA UTARA DAN KEMENTERIAN PERTANIAN RI, AGAR SK REALOKASI INI SEGERA TERBIT. KAMI BERKEYAKINAN BAHWA DALAM WAKTU DEKAT INI MASALAH INI AKAN TERATASI”. “BAGI PETANI YANG TANAMANNYA SUDAH MENDESAK UNTUK DI PUPUK, BISA MENGGUNAKAN PUPUK NON SUBSIDI SEHINGGA PROSES PERTUMBUHAN TANAMAN TIDAK TERGANGGU”. “BAGI PETANI YANG AKAN BERTANAM KHUSUS KOMODITI PADI DAN JAGUNG DIHARAPKAN UNTUK MENUNDA DULU PERTANAMNYA SAMPAI PENAMBAHAN ALOKASI TURUN, AKAN TETAPI JIKA SUDAH SANGAT MENDESAK SEKALI BISA MENGGUNAKAN PUPUK NON SUBSIDI”.
    “INTINYA KELANGKAAN PUPUK BUKAN HANYA TERJADI DI KABUPATEN DAIRI SAJA, NAMUN KONDISI INI TERJADI JUGA DI BEBERAPA KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI SUMATERA UTARA.” MASALAHNYA ADALAH HAMPIR SAMA YAITU BAHWA JUMLAH ALOKASI PUPUK BERSUBSDI JAUH DIBAWAH JUMLAH USULAN KEBUTUHAN PUPUK DARI KABUPATEN”, TERANG KEPALA DINAS PERTANIAN KABUPATEN DAIRI.

Related Articles

Back to top button