BannerBerita

Webinar HSN ke-76, Bupati Eddy Berutu : Mari Kita Benahi Data untuk Membangun Dairi

SIDIKALANG – Dalam Rangka memperingati Hari Statistik Nasional (HSN) yang diperingati setiap tanggal 26 September, Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Dairi mengadakan Webinar yang mengangkat thema ‘Membangun Desa Berbasis Data’ yang diikuti oleh BPS Sumut, Pimpinan OPD terkait, BPN, Kemenag, Camat, Kepala desa, Pendamping desa sekabupaten Dairi, Selasa (28/09/2021).

Tampil sebagai Keynote Speaker, Bupati Dairi Dr. Eddy Keleng Ate Berutu, dengan narasumber Ribka Anggina Tarigan dari BPS, serta dihadiri juga secara tatap muka oleh Kepala BPS Kabupaten Dairi, Asi Matanari, Kepala Dinas Pemdes Kabupaten Dairi, Junihardi Siregar.

Dalam paparannya Bupati Dr. Eddy Keleng Ate Berutu menjelaskan betapa pentingnya data untuk kesuksesan program Sustainable Development Goals (SDGS), agar OPD tidak tergopoh-gopoh bila Kementerian ataupun pihak lain meminta data.

“Peringatan ini dilakukan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya statistik. Data memang mahal. Data itu penting, bukan hanya untuk kementerian desa saja yang memerlukannya, tapi semua,” ujar Eddy Berutu.

Bupati Eddy Berutu mencontohkan Dana Desa atau ADD diberikan pemerintah tentunya untuk kemajuan desa. Namun tentu pemerintah pusat pun menginginkan pembangunan desa juga didasarkan pada data-data yang dibutuhkan oleh desa tersebut.

“Kita tidak bisa mengajukan aksesibilitas seperti jalan bila kita tidak punya data yang spesifik. Bagaimana kita memohonkan pembangunan infrastruktur bila kita tidak memiliki data akurat dan spesifik dil lapangan? Jadi mari kita bangun desa, bukan lewat mimpi, tapi lewat data dan fakta, karena itu lebih efektif. BPS ada siap mendukung kita,” ujar Eddy Berutu menegaskan.

Bupati Eddy Berutu menambahkan, kalau desa sudah terbangun, otomatis pembangunan di Kabupaten ini akan terkendali pembangunannya.

“Bedanya Pembangunan daerah dulu semua digerakkan pemerintah pusat, namun sekarang desa jadi subjeknya. Jadi jangan sia-siakan kesempatan hari ini. Marilah berbagi pemikiran dan berdiskusi terkait rekomendasi statistik dan pendataan SDGS. Data yang kita hasilkan dari kegiatan kita selama ini perlu lebih dikelola, dirapikan dan dikombinasikan agar publik tau kinerja kita. Saya berharap setiap instansi bisa melaksanakan survei secara mandiri. Jajaran Pemkab harus semakin dekat dengan data dan menyadari potensi besar dari pemanfaatan data itu sendiri,” terang Eddy Berutu.

Lebih lanjut ia menjelaskan, tahun 2020 Pemkab sudah menandatangani MOU dan perjanjian kerjasama sebagai tindak lanjut dari kampanye satu data Indonesia. BPS selaku pembina data dan Diskominfo selaku wali data terus belajar dan bersinergi untuk mengelola data sektoral dari berbagai instansi.

“Data pertanian yang dikelola dinas pertanian sudah diberikan pembinaan oleh BPS, begitu pun dengan kompilasi data administrasi oleh Diskominfo bersinergi dengan BPS akan menghasilkan publikasi Kabupaten Dairi 2021, dan jendela bagi pihak luar yang ingin mengenal Dairi lebih dalam. Perlu diperhatikan, Tahun 2022 data SDGS desa sudah harus tuntas sehingga rencana kerja kita di 2023 bisa lebih mudah. Kita ingin meningkatkan kualitas SDM, negara kita akan menjadi negara besar dengan SDM yang memiliki kualitas dan skill yang baik tentunya. Untuk itu, bagi OPD silahkan bila butuh data tentang dunia masing-masing berkonsultasilah dengan BPS,” pungkas Bupati Eddy Berutu.

Sementara itu, Ribka Anggina Tarigan yang merupakan narasumber dari BPS menjelaskan bahwa statistik yang berkualitas harus relevan, akurat, mudah ditafsirkan dan konsisten. Menurutnya dalam menyediakan data pun harus mengacu pada peranan data dalam statistik sebagaimana menurut UU nomor 16 tahun 97 tentang Statistik. Ribka pun menegaskan dalam hal tersebut, BPS lah penyelenggara data statistik dasar yang bekerjanya lintas sektoral dan bersifat makro dalam satu data.

“Peranan BPS adalah pembina data statistik dan memberikan rekomendasi data. Peranan data dari BPS dalam pembangunan yakni berguna dalam penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), dalam Penanganan Stunting, Monitoring dan Evaluasi serta kebutuhan lainnya. Jadi, data memiliki peranan penting yakni sebagai bukti sebuah pelayanan,” jelasnya.

Ribka dalam kesempatan itu mengajak semua pihak khusunya jajaran Pemkab Dairi dan elemen terkait untuk berkolaborasi dan bekerjasama dalam pemenuhan dan penyempurnaan data.

“Kami mengundang bapak dan ibu untuk hadir di kantor kami apabila ada data yang dibutuhkan. Kami harus semakin jeli karena peran BPS terutama pemenuhan data sangatlah penting.Mari dukung pembangunan berbasis data hingga ke desa bahkan dusun akan semakin cepat terwujud.” tutupnya. (*)

Related Articles

Back to top button