BannerBerita

Tidak Ada Petugas Medis di Puskesmas?, Kadis Kesehatan Beri Tanggapan

Sidikalang – Santernya pemberitaan di sosial media dan juga media online, perihal adanya beberapa orang korban kecelakaan tunggal mobil angkutan umum jurusan Sopobutar-Medan, terlantar karena ketiadaan petugas medis di Puskemas Sopobutar, Kecamatan Siempat Nempu Hilir (Sinehi), Kabupaten Dairi, Sumatera Utara, pada Minggu (09/11/2022), pemerintah kabupaten Dairi melalui kepala dinas kesehatan Kabupaten Dairi memberi tanggapan.

“Saya atas nama Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Dairi menyampaikan kepada seluruh masyarakat ataupun pasien atas berita pelayanan kesehatan Di Puskesmas Sopobutar pada hari Minggu, 09 Januari 2022. Perlu kami informasikan bahwa pada hari Minggu, 9 Januari 2022 pukul 09.00 WIB, benar ada 3 orang pasien korban kecelakaan lalu lintas dibawa ke Puskesmas Sopobutar oleh warga.

Pada saat itu petugas tidak berada di tempat karena jam pelayanan Puskesmas Non Rawat Inap hanya berlaku dari hari kerja Senin-Sabtu pukul 07.30- 14.30 dan melayani persalinan selama 24 jam”, kata dr. Henry Manik selaku kepala dinas (kadis) kesehatan Kabupaten Dairi, Selasa (11/01/2022).

Namun demikian, kata Henry, karena ada panggilan dari salah seorang warga maka petugas Puskesmas tiba pada pukul 09.20 WIB dan langsung menangani ketiga pasien tersebuat atas nama As, NN RDM dan YN.

“Hingga hari Senin (10/01/2022) ketiga pasien masih tetap dalam pantauan petugas Puskesmas. Sesuai dengan ketentuan sebagai Puskesmas Non Rawat Inap maka pada hari Minggu dan hari libur lainnya Puskesmas Sopobutar tidak melakukan pelayanan kecuali persalinan yang dilayani oleh bidan kelompok”, ungkapnya.

“Kami selalu berupaya untuk melaksanakan pelayanan sebaik mungkin, namun kami punya keterbatasan. Semoga atas dukungan pimpinan pemerintah kabupaten Dairi, maka pelayanan akan semakin baik lagi. Semoga ketidaknyamanan masyarakat akan hal ini tidak terjadi lagi di masa yang akan datang, dan komitmen kami untuk terus dapat meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dapat terwujud’, pungkas Henry.

Sementara itu, kepala UPTD Puskesmas Sopobutar, Lasesti Sinaga.S.Kep,Ns menjelaskan kronologis kejadian yang terjadi pada hari Minggu tersebut melalui surat tanggapan yang ditujukan Lasesti membenarkan ada 3 orang pasien yang dibawa oleh warga.

” Setiba di puskesmas petugas kesehatan tidak ada di tempat karena persiapan untuk beribadah ke gereja dan sudah mendapat izin dari saya selaku kepala puskesmas. Salah satu warga yang menghubungi petugas kesehatan terdekat agar datang ke puskesmas untuk menangani ke Tiga pasien.Dan pukul 09.20 WIB petugas kita sudah tiba di puskesmas dan langsung menangani pasien tersebut”, ujarnya.

Lasesti menambahkan bahwa setelah ditangani oleh petugas, pasien dianjurkan untuk melakukan observasi di puskesmas selama 4 jam, akan tetapi pasien tersebut menolaknya.

“Petugas kami menganjurkan agar pasien menjalani observasi selama 4 jam, namun pasien menolak karena merasa sudah membaik. Bahkan petugas juga berinisiatif memberi nomor telepon yang bisa dihubungi, apabila pasien mengalami keluhan”, kata Lasesti mengakhiri.

Related Articles

Back to top button