Pemerintah Kabupaten Dairi melalui Badan Litbang Kabupaten Dairi mengadakan pertemuan dengan para praktisi kopi dairi pada Selasa (10/12/2019) di Pendopo Bupati Dairi. Pertemuan tersebut turut di hadiri oleh Bupati Dairi Dr. Eddy Keleng Ate Berutu, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Eddy Banurea, Kepala Badan Litbang Kabupaten Dairi Sahala Tua Manik, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Dairi Rahmat Syah Munthe, Kepala Dinas Tenga Kerja, Koperasi dan UKM Kabupaten Dairi Dapot Tamba, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Dairi Herlina Tobing serta Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Dairi Hutur Siregar dan Sekretaris Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Dairi Kesti Angkat.
Kepala Badan Litbang Kabupaten Dairi dalam paparanya menyampaikan pertemuan tersebut diadakan sebagai tindak lanjut dari seminar dan loka karya yang telah di langsungkan pada tangal 26 November 2019 yang lalu guna berdiskusi tentang percepatan pembangunan perkopian Dairi. Beberapa hal yang ingin di bahas Ia katakan di antaranya yakni tentang rencana program satu hari minum kopi bersama pada hari jumat di Kabupaten Dairi dimana saat ini penyusunan draft naskah surat edaran Bupati Dairi sedang dalam pengerjaan. Selanjutnya Ia katakan pembahasan tentang Festival Kopi yang akan di adakan selama 2 kali di tahun 2020 serta perlombaan warung kopi terbaik dan terbersih.
Bupati Dairi dalam kesempatan tersebut mengatakan untuk program minum kopi bersama para ASN di lingkungan Pemerintah Kabupaten Dairi perlu penyusunan perencanaan dan langkah-langkah yang mantap agar program tersebut dapat berjalan dengan baik. Perencanaan yang di maksudkan Beliau adalah secara gencar melakukan sosialisasi oleh dinas terkait, jumlah data ASN Pemerintah Kabupaten Dairi, berapa jumlah konsumsi kopi dalam satu hari dan jumlah dampak perpuataran kopi jika hal itu terlaksana.
Untuk kopi yang akan di minum Beliau tegaskan bukan sembarang kopi dan bukan kopi dalam kemasan sachet, namun harus kopi sidikalang yang benar-benar murni dan sudah terjaga dengan baik kualitasnya. “100% harus kopi sidikalang, tidak boleh ada campuran. Maka jika nantinya ada produk kopi dari para praktisi kopi yang hadir saat ini di tolak karena tidak sesuai dengan kualitas yang di butuhkan, kami harapkan jangan ada yang marah atau kecewa,” ujar Beliau. Perencaan dan langkah-langkah yang akan di rancang Beliau katakan harus sedetail mungkin dengan prinsip bagaimana agar dapat menjangkau dengan seluas-luasnya dengan mudah dan sederhana.
Beliau menghimbau agar menggunakan jejaring yang telah ada saat ini seperti kelembagaan atau kelompok tani sehingga para praktisi kopi di Kabupaten Dairi dapat tumbuh dan berkembang secara bersama-sama. Untuk itu, Beliau berharap akan dukungan dan kerjasama yang baik dari seluruh pihak pihak terkait agar percepatan pembangunan perkopian Kabupaten Dairi dari hulu ke hilir secara terpadu sebagai produk unggulan daerah dapat terlaskana dengan baik. “Ini bukan hanya program pemerintah saja, ini program kita bersama, jadi kita harus sama-sama aktif dan sama-sama semangat agar program ini dapat berjalan,” ujar Beliau. Beliau berharap program tersebut akan terlaksana pada bulan April tahun 2020 dan bulan Februari tahun 2020 akan ada uji coba terlebih dahulu untuk mengetahui hal apa saja yang perlu di benahi agar program tersebut dapat terlaksana dengan baik.
Dari hasil pertemuan tersebut, beberapa poin penting di hasilkan diantaranya pelaksanaan minum kopi bersama sepakat untuk dilaksanakan, minum kopi bersama setiap hari jumat dengan waktu yang diperkirakan seperti ngopi pagi baik itu kepada para ASN maupun para kelompok tani, Pemkab Dairi akan mengupayakan tempat seperti gerai kopi untuk tempat penjualan kopi sebagai oleh-oleh khas dari Kabupaten Dairi bagi para produsen kopi.
Dalam pertemuan tersebut para petani kopi Dairi, praktisi kopi, UKM kopi baik penyangrai maupun warung kopi juga Lembaga pemerhati dan pembina masyarakat, petani dan pedagang kopi sidikalang sangat menyambut dengan baik gagasan dan inisiatif dari Bupati Dairi. Mereka juga menyampaikan beberapa saran yakni kopi yang di pakai harus kopi murni sidikalang, tidak boleh ada campuran dengan tujuan menambah berat. Campuran di benarkan apabila tujuannya untuk penambah cita rasa dan praktik ini di perkenankan karena dimaksudkan untuk mendorong kreativitas sangrai kopi guna mencari rasa rasa unik sesuai kebutuhan pasar.
Para petani, praktisi dan organisasi yang fokus pada “onfarm” menyarankan agar Pemkab Dairi juga memberi perhatian pada pembibitan dan pembinaan teknik budidaya dan teknik paska panen agar kualitas biji kopi sidikalang yg dihasilkan terjaga kualitasnya.
