https://kuesioner.oxygen.id/nbproject/private/spulsa/ https://rsudsosodoro.bojonegorokab.go.id/wp-content/-/rs-dana/ https://rsudsosodoro.bojonegorokab.go.id/wp-content/plugins/demo-gratis/ https://akhmal.smkn1samarinda.sch.id/wp-includes/spulsa/ https://aeac.psti.unisayogya.ac.id/wp-includes/system/ https://taep.umm.ac.id/template/app/ https://sinar.febi.iainlangsa.ac.id/febisystem/plugins/selotgacorku/ https://digilib.unjani.ac.id/wp-includes/class/sdana/ https://lapor.jogjaprov.go.id/admin/demo/ https://desawisata.kemendesa.go.id/vendor/sgacor/

Pemkab Dairi Tak ‘Berpangku Tangan’ Soal Kelangkaan Pupuk, Lobi Kuota Terus Dilakukan – PEMKAB DAIRI
BannerBerita

Pemkab Dairi Tak ‘Berpangku Tangan’ Soal Kelangkaan Pupuk, Lobi Kuota Terus Dilakukan

Sidikalang – Permasalahan keterbatasan pupuk di Kabupaten Dairi mendapat respon dari pemerintah.

Kepala Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan Robot Simanullang menjelaskan permasalahan keterbatasan pupuk subsidi tidak hanya terjadi di Kabupaten Dairi tetapi juga secara nasional. Dari RDKK/kebutuhan pupuk subsidi secara nasional mencapai 22.57 juta ton sampai 26,18 juta ton.

Menurutnya, pemerintah pusat hanya mampu mengalokasikan 8,87 juta ton sampai 9,55 juta ton dengan kata lain, kebutuhan yang dapat dipenuhi hanya mencapai 37-42 persen.

“Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan juga terus melakukan pengawasan melalui penyuluh lapangan agar pupuk bersubsidi sampai ke petani tepat sasaran dan sesuai jadwal. Pemerintah juga terus mengambil langkah antisipatif dengan menjalin komunikasi ke pemerintah provinsi dan pemerintah pusat untuk menambah alokasi pupuk di Kabupaten Dairi,” katanya.

Menurut Robot, Bupati Dairi Eddy Berutu telah menginstruksikan kepada Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan untuk mencari solusi bagaimana petani mampu mengakses pupuk non-subsidi untuk menekan biaya produksi dan sekaligus peningkatan produktivitas melalui beberapa skema. Menurutnya Robot hal demikian sudah dilakukan dan sedang berjalan.

“Informasi dari beberapa petani juga menyebutkan bahwa penggunaan pupuk non-subsidi juga lebih akseleratif dalam meningkatkan produktivitas. Pendampingan petani yang tergabung dalam kelompok tani juga terus ditingkatkan khususnya mengenai pupuk lengkap dan berimbang, selain penggunaan pupuk kimia, juga dianjurkan penggunaan pupuk organik untuk memperbaiki sifat fisika, kimia dan biologi tanah yang selama ini sudah jenuh dengan penggunàan pupuk kimia yang berlebihan. Penggunaan pupuk bersubsidi organik juga dapat meningkatkan daya serap tanah terhadap air. Hal itu akan mengurangi penggunaan pupuk bersubsidi,” ujar Robot.

Related Articles

Back to top button