BannerBerita

Pelaksanaan ‘praktik baik’ dalam rangka Penurunan Stunting Kabupaten Dairi Tahun 2021 Desa Pegagan Julu VI Kecamatan Sumbul

Sidikalang – Sehubungan dengan ditetapkannya Kabupaten Dairi sebagai salah satu Kabupaten di Sumatera Utara yang menjadi Lokasi Fokus (LOKUS) Penurunan Stunting, maka Pemerintah Kabupaten DAIRI berkomitmen untuk melaksanakan aksi konvergensi penurunan Stunting di kabupaten Dairi (12/7/21) .

Pelaksanaan Praktik Baik dalam rangka penurunan stunting dimaksud, sesuai dengan arahan Bupati Dairi dan hasil rekomendasi Penilaian Kabupaten/ Kota tahun 2020. Dalam kegiatan tersebut dihadiri oleh Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (BAPPEDA, Dinas Kesehatan, Dinas Pemerintahan Desa, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, Dinas Pendidikan, Ketua Pokja IV PKK, Camat Sumbul, Kepala Desa Pegagan Julu VI, Kepala Puskesmas Sumbul, dan Pengurus PAUD serta Masyarakat Orangtua Balita Pegagan Julu VI

Kegiatan tersebut antara lain Edukasi Tentang Pengetahuan dan Upaya Pencegahan Stunting, Pelayanan Pengurusan Surat atau Dokumen oleh Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, Seperti Kartu Identitas Anak (KIA) Akta Kelahiran, dan lain lain, kemudian Pelayanan Posyandu untuk Balita dengan tahapan Pendaftaran, Penimbangan dan Pengukuran, Pencatatan, Penyuluhan serta Pelayanan Kesehatan Balita yakni Pemberian Tablet Tambah Darah, Pemberian Susu untuk ibu dan anak dan Pemberian Vitamin dan yang berikutnya Edukasi 1000 HPK (hari pertama kehidupan) dan keluarga Berencana.

Kepala Bidang Pemerintahan dan Pembangunan Manusia Bappeda kabupaten Dairi Koko M Angkat menyampaikan bahwa sesuai dengan Surat Keputusan Bupati Dairi, tentang tim koordinasi aksi konvergensi Stunting terintegrasi tahun 2021, bahwa ada sembilan OPD yang terlibat dalam penurunan stunting Kabupaten Dairi. Kemudian Keputusan Bupati Dairi terkait penentuan lokasi fokus untuk stunting di tahun 2021, ada sekitar 25 desa yang menjadi lokus stunting Kabupaten Dairi. Sementara di tahun 2020, ada 20 desa. Sehingga untuk tahun 2021 ada 45 desa yang akan menjadi lokus intervensi penurunan stunting di Kabupaten Dairi tahun 2021.

“Maka hari ini kita lakukan praktek baik sehubungan dengan Pelaksanaan kegiatan koordinasi aksi korvegensi penurunan stunting Kabupaten Dairi tahun 2021. Ini merupakan salah satu rekomendasi dari hasil penilaian konvergensi Stunting tingkat kabupaten yaitu harus ada praktik baik di Kabupaten Dairi. Secara garis besar, kita sudah melaksanakan aksi pertama yakni analisis situasi, kemudian kita merencanakan di aksi kedua rencana aksi atau rencana kegiatan. Yang mana aksi pertama dan kedua ini telah kita upload ke web Kemendagri. Aksi ketiga sudah kita laksanakan juga pada tanggal 8 Juli 2021 di Balai Budaya Sidikalang yang dibuka langsung oleh Bapak Sekretaris Daerah Kabupaten Dairi. Lalu di aksi keempat sudah ada Peraturan Bupati Nomor 1 tahun 2021 tentang peran desa dalam penurunan stunting. Untuk aksi kelima sampai ke delapan tim konvergensi sudah membuat time schedule dan tahapan yang harus dikerjakan sehingga target di bawah 14 persen hingga 2024 dapat terealisasi.”

Dinas Kesehatan melalui Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat, dr. Edison Antoni Damanik menyampaikan dari sisi kesehatan intervensi sensitif itu mengenai Gizi, Dinas Kesehatan sudah melakukan penyuluhan kesehatan kepada masyarakat khususnya yang mempunyai Balita, Ibu hamil dan ibu melahirkan.

“Perlu diketahui, Stunting ini dimulai sejak dalam kandungan hingga anak Balita. Oleh karena itu, untuk melakukan penurunan stunting ini dimana sejak ibu hamil harus aktif melakukan pemeriksaan kemudian pemberian tablet tambah darah sehingga tidak ada ibu hamil yang anemia. Dan sesudah melahirkan, anak yang dilahirkan harus mendapatkan ASI eksklusif selam 0-6 bulan. Setelah 6 bulan anak balita kita harus mendapatkan ASI disertai dengan PMT atau makanan pendamping ASI. Kita juga mengharapkan kepada orangtua agar merubah perilaku menjaga kebersihan, melakukan perbaikan pola asuh terhadap anak, menjaga lingkungan sehingga penderita anak cacingan bagi anak balita itu bisa diturunkan atau bahkan dihilangkan. Itulah yang kita harapkan partisipasi dari setiap orang tua atau masyarakat supaya setiap anak yang lahir tidak mengalami stunting”. tambahnya.

Ketua Pokja IV PKK Kabupaten Dairi, Eva Judika Elektra Napitupulu, Mengatakan sasaran kita adalah keluarga, bagaimana perencanaan di dalam keluarga
kita harus sampai dengan baik. Juga peranan PKK dari di desa sampai kelurahan untuk mendukung atau mensosialisasikan kepada keluarga di desa kita itu harus punya rencana kelahiran anak. Sangat penting bagi kita untuk merencanakan jumlah anak, jarak kehamilan, dan kelahiran anak. Orang tua harus aktif periksa diri ke Puskesmas. Sehingga diharapkan tidak ada lagi ibu yang melahirkan di rumah.

“Ini bukan hanya tugas ibu tetapi juga suami harus berperan aktif.”
tuturnya.

Related Articles

Back to top button