BannerBerita

Kerjasama dengan UGM, Bupati Buka Coaching Clinic Perencanaan Dairi

SIDIKALANG – Dalam rangka memberikan pemahaman dan teknik perumusan dalam penyusunan perubahan Rencana Strategi (Renstra) dan penyusunan perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Dairi Tahun 2021, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Dairi mengadakan coaching clinic penyusunan perubahan RPJMD dan Rencana Strategi (Renstra) Tahun 2019-2024 bekerjasama dengan Pusat Pengembangan Kapasitas dan Kerjasama (PPKK) Fisipol UGM sebagai mitra Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Dairi yang dibuka secara langsung oleh Bupati Dairi Dr.Eddy Keleng Ate Berutu dan diikuti setiap OPD bertempat di Balai Budaya Sidikalang, Selasa (21/09/2021).

Pelaksanaan coaching clinic tersebut juga sekaligus sebagai manifestasi Permendagri Nomor 86 tahun 2017 tentang tata cara perencanaan pengendalian dan evaluasi pembangunan daerah, tata cara evaluasi RPJPD, dan RPJMD.

Bupati Dairi Dr. Eddy Keleng Ate Berutu dalam arahannya menegaskan pandemi Covid-19 yang muncul diawal tahun 2020 lalu memaksa pemerintah untuk merubah perencanaan, tidak hanya di Kabupaten Dairi, namun seluruh daerah di Indonesia juga terimbas hal serupa.

“Asumsi kita pun berubah akibat dampak covid yang sudah terjadi lebih dari setahun. Covid menyebabkan pemerintah tidak bisa berbuat banyak namun selalu tetap berupaya. Sekali lagi, kita tak bisa berbuat banyak hal. Namun demikian keadaan ini tidak mengubah visi misi kita mewujudkan kesejahteraan masyarakat dalam harmoni keberagaman,” kata bupati.

Dalam penyusunan Rencana Strategi (Renstra) yang menjadi acuan dalam mengoperasionalkan rencana kegiatan pembanguan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi, Bupati menegaskan perlu adanya instrumen yang dapat digunakan oleh pimpinan organisasi untuk mengarahkan personil dan mengalokasikan seluruh sumber daya yang ada secara optimal.

“Sebuah keberhasilan adalah 50 persen kuncinya ada dalam perencanaan. Belajar lah dari kondisi saat ini, dimana terjadi disrupsi, perubahan yg sangat cepat, kita masuk di kuadran unknown-unknown, kita tidak tahu apa yang kita tidak tahu,” ujarnya.

Untuk itu, kata Eddy Berutu, setiap OPD tidak boleh lagi bekerja dan berpikir secara normatif saja. Dokumen perencanaan yang dihasilkan harus menyesuaikan dgn perubahan dan dinamika zaman.

“Untuk mencapai program berbasis kinerja yang berorientasi pada pelayanan publik, maka setiap perangkat daerah perlu melakukan analisis terhadap masalah dan isu strategis, yang disesuaikan dengan sasaran dan indikator dalam RPJMD. Selain itu penyusunan indikator kinerja perangkat daerah harus dilakukan secara matang dengan menetapkan target kinerja yang menunjukkan tingkat sasaran kinerja spesifik dengan pendekatan metode SMART, yakni Spesifik, Measurable, Achievable, Relevant, dan Time Bond,” tutup bupati.

Coaching clinic ini turut dihadiri tim dari Pusat Pengembangan Kapasitas dan Kerjasama (PPKK) UGM, Sekda Dairi Drs. Leonardus Sihotang dan para pimpinan OPD Pemkab Dairi. Coaching Clinic ini direncanakan akan berlangsung selama 2 hari mulai tangga 21 hingga 22 September 2021(*)

Related Articles

Back to top button