BannerBerita

Harga Cabe dan Tomat Anjlok, GPTD Lakukan Aksi, Apa Tanggapan Pemkab?

Sidikalang – Aspirasi dan keluhan masyarakat yang disampaikan Gerakan Pemuda Tani Dairi (GPTD) mendapat respon dari pemerintah Kabupaten Dairi, Kamis (13/01/2022). Aksi penyampaian aspirasi ini dilakukan sebagai dampak anjloknya harga komoditas pertanian seperti tomat maupun cabai merah. Tidak hanya itu kenaikan drastis harga pupuk non subsidi pun dinilai berdampak buruk pada ekonomi masyarakat khususnya petani.

Menanggapi hal tersebut, Asisten perekonomian dan pembangunan, Jhony W Purba, bersama Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM, Iwan Taruna Berutu, dan Kabag Perekonomian mengadakan pertemuan dengan 4 (Empat) pemuda yang tergabung dalam GPTD.

“Pemerintah daerah melalui KP3 sedang melakukan percepatan langkah-langkah dalam menjamin ketersediaan pupuk dengan tepat waktu, tepat sasaran, dan tepat jumlah kepada kelompok tani, serta menganjurkan pembentukan Kelompok Tani (Poktan) kepada pemuda agar dapat mengakses pupuk bersubsidi untuk meminimalkan biaya produksi”, kata Jhony.

Jhony menambahkan bahwa pemerintah Kabupaten Dairi melalui Dinas Pertanian tengah mengarahkan Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) untuk melakukan pendampingan produksi. Upaya lain adalah menjadwalkan pendampingan produksi bubuk cabe, saos cabe dan saos tomat dalam bentuk industri skala mikro, mengantisipasi harga anjlok, sehingga dapat meningkatkan daya tahan dan nilai tambah produk pertanian yang dalam hal ini akan ditangani oleh Dinas Perindagkop.

“Pemerintah tidak akan tinggal diam, kami dari bagian perekonomian pun saat ini sedang dalam upaya pendirian pabrik pengolahan bubuk cabe skala industri, sebagai tindakan penyerapan produksi pertanian berlebih saat memasuki pasar pada musim panen raya, sehingga tidak mengganggu stabilitas harga”, tegasnya.

Diakhir pertemuan mantan Kepala Dinas Pendidikan ini menyatakan akan mengarahkan penguatan kelembagaan GPTD sebagai kekuatan perekonomian karya pemuda, agar memudahkan pembinaan oleh pemerintah daerah.

Sebelumnya, dalam pertemuan yang turut dihadiri Kasat Intel Polres Dairi, Kapolsek Dairi, dan Kanit II Res Ekon Polres Dairi, koordinator aksi, Andi Silalahi, meminta perhatian pemerintah terhadap tekanan yang dialami petani khususnya petani komoditi cabe dan tomat, serta berharap pemerintah mampu meringankan biaya produksi melalui penjaminan ketersediaan pupuk dan bahan pertanian lainnya.

“Aksi kami ini, kami lakukan untuk meminta perhatian pemerintah terhadap tekanan yang dialami petani khususnya komoditi cabe dan tomat. Kami juga meminta pemerintah ikut andil dalam meringankan harga produksi melalui penjaminan tersedianya pupuk dan bahan pertanian lainnya”, kata Andi.

Andi dan rekannya meminta pemerintah dalam hal ini Dinas Pertanian untuk hadir mendampingi proses penanaman, sehingga ada jaminan kepastian hasil produksi maksimal bagi para petani.

“Marilah, pemerintah hadir, berikan perhatian terhadap stabilitas harga, berikan jaminan bagaimana petani memperoleh harga yang layak, serta memiliki motivasi dan kemampuan melakukan penanaman kembali. Pemkab Dairi harus memberikan solusi untuk menangani anjloknya hasil pertanian ini. Elemen dinas terkait baik dari dinas pertanian diharapkan mampu mengendalikan masalah kenaikan harga pupuk. Itu permintaan kami”, tegas Andi.

Related Articles

Back to top button