Berita

Ditunggu Kolaborasi Pemkab Dairi, Badan Otorita Danau Toba (BODT) dan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Utara untuk mamajukan Parawisata Dairi.

Bupati Dairi Dr. Eddy Keleng Ate Berutu menerima kunjungan Direktur Badan Otorita Danau Toba (BODT) Arie Prasetyo dan Direktur Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Sumatera Utara Andiwiana S pada Senin siang hari (11/11/2019) di Pendopo Bupati Dairi dibuka dengan hidangan makan siang khas pelleng.

Bupati Dairi dalam menerima kunjungan ke dua pimpinan tersebut turut di dampingi oleh Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Dairi Drs. Leonardus Sihotang, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Dairi Posmatua Manurung, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Dairi Hutur Siregar, Perwakilan dari Bappeda serta di hadiri oleh Perwakilan dari PLTA Lae Renun.

Pertemuan dilanjutkan dengan diskusi ditemani hidangan kopi sidikalang membahas arah kebijakan Pemerintah Kabupaten Dairi dalam pembangunan kepariwisataan kawasan danau toba.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Dairi menyampaikan papaparan tentang strategi keparawisataan dan rencana serta sasaran jangka pendek dan menengah Kabupaten Dairi.

Ia mengatakan Pemerintah Kabupaten Dairi dalam melaksanakan pembangunan kepariwisataan di kawasan danau toba melakukan beberapa arah kebijakan diantaranya pembangunan daerah di bidang pariwisata dengan meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi sektor kelompok usaha kecil dan menengah serta meningkatkan kemandirian desa. “Target yang akan di capai dari arah kebijakan tersebut adalah akan tercapainya target 500.000 orang wisatawan dimana pada tahun 2018 sebanyak 200.000 wisatawan telah bekunjung dan akan terbentuknya 10 desa wisata,” ujarnya. Selain itu juga, Ia utarakan arah kebijakan lainnya adalah peningkatan akses pengembangan wisata yang diantaranya pembenahan jalan menuju lokasi objek wisata, pembangunan dermaga wisata, peningkatan sarana informasi seperti promosi melalui media sosial serta pemasaran, kerjasama dan kemitraan melalui beberapa instansi atau perusahaan seperti komunitas parawisata dan perjalanan wisata baik internasional maupun lokal, media online dan perusahaan swasta.

Bupati Dairi dalam kesempatan tersebut mengatakan saat ini yang menjadi tantangan adalah mengemas keunikan parawisata Dairi termasuk konsep agro wisatanya. “Seperti misalnya pertanian bawang di Silalahi yg sangat unik disela bebatuan gunung yang sudah dilakuman turun temurun yang tidak bisa ditemukan ditempat lain. Teknik ini dan hamparan menghijau dipadu dengan keindahan pantai danau toba akan menjadi daya tarik para wisatawan. Konsep wisata “back to nature”, yang “anti mainstream” kini banyak digemari wisatawan mancanegara dan milenial yang bertemakan pengalaman unik di alam atau natural bila dibanding dengan wisata kemewahan yang mahal.

Direktur BODT dalam kesempatan tersebut mengatakan akan mendukungn pengembangan pelaku sektor wisata Dairi agar dapat menyajikan dan melayani wisatawan dengan keunikan dan daya tarik alam, budaya dan atraksi Dairi. Beliau mengatakan akan berkomitmen untuk tetap mengawal hal tersebut agar pengembangannya termasuk juga pengembangan infrastruktur yang dibutuhkan agar dapat terlaksana dengan baik. Selain itu, Direktur BODT mengatakan pihaknya bersedia untuk memfasilitasi dengan mengadakan pelatihan-pelatihan terhadap potensi-potensi lokal yang di miliki oleh Kabupaten Dairi seperti halnya di bidang kuliner dengan mendatangkan para ahli untuk memberikan pelatihan; termasuk menyambungkan potensi wisata Dairi kepada Investor.

Sementara itu Bank Indonesia bersama Pemkab Dairi sepakat utk mempromosikan budaya transaksi keuangan digital yang saat ini menjadi trend dunia. Andiwiana S mengatakan wisatawan internasioanl membutuhkan kemudahan dalam bertransaksi; mereka tidak lagi membawa uang tinai saat berwisata dan mengandalkan transaksi dan belanjanya menggunakan transaksi digital melalaui hanphone atau kartu bank. Kita perlu mempersiapkan tersedianya fasilitas ini di pusat-pusat wisata Dairi, sambungnya.

Dr. Eddy Berutu mengatakan bahwa Pemerintah Dairi tidak akan mungkin membangun sektor wisata ini dengan kekuatan sendiri; Pemerintah membutuhkan partisipasi masyarakat, dunia usaha, komunitas media, lembaga-lembaga seperti BI dan BODT dan lainnya.

Related Articles

Back to top button